SESERAHAN UNTUK PERNIKAHAN

Senin, 25 Maret 2013


SESERAHAN PERNIKAHAN ..

berikut saya jelaskan pengertiannya dulu ya,
seserahan itu menurut saya lebih ke pemberian si calon pengantin pria (cpp) ke si calon pengantin wanita (cpw) sebagai tanda pengormatan, untuk seserahan ini ya biasanya berisikan kebutuhan-kebutuhan si CPW dan cpp dalan Rumah tangga kemudian, berikut saya List kan seserahan yang diperlukan dalam pernikahan :



Daftar Seserahan untuk nikah :
1.      Alat shalat

·         Ayah : sajadah, sarung, baju koko, peci (done sudah beli)

·         Bunda : sajadah, mukena, al quran (done sudah beli)

2.     Kosmetik

·         Bedak, eye shadow, blash on, lipstick, eyeliner, pelentik bulu mata, sisir, pensil alis, mascara,

Pembersih muka, hand body, cream muka, siang malam ( hampir done )

3.     Alat mandi

·         Ayah : sikat gigi, pasta gigi, sabun cair, sabun muka, shampoo, deodorant, handuk,

·         Bunda : sikat gigi, pasta gigi, sabun cair, sabun muka, shampoo, deodorant, handuk, lulur, pembersih kewanitaan, conditioner, (belum)

4.     Pakaian dalam

·         Ayah : CD 1lusin(done)

·         Bunda : BH ½ lusin, CD 1 lusin , lingerie(done)

5.     Sprei dan bedcover(done

6.     Buah 3 keranjang

7.     Kue 3 dus
tambahan = 1 tas + 2 sepatu heels (17), jam + dompet (done)
  bagaimana ?? so simple kan, semoga bermanfaat :)

Belajar menjadi Istri yang Baik :D

 

" Belajar Menjadi Istri Sholehah "

  • Jangan membiarkan suami anda memandang dalam keadaan anda tidak menggembirakannya. Wanita yang paling baik adalah wanita yang selalu membuat suaminya bahagia.
  • Hendaklah senyum itu senatiasa menghiasi bibirmu setiap anda dipandang oleh sang suami.
  • Perbanyaklah mencari keridhan suami dengan mentaatinya, sejauh mana ketaatan anda kepada suami, sejauh itu pulalah dia merasakan cintamu kepadanya dan dia akan segera menuju keridhaanmu.
  • Pilihlah waktu yang tepat untuk meluruskan kesalahan suami.
  • Jadilah anda orang yang lapang dada, janganlah sekali-kali menyebut-nyebut kekurangan suami anda kepada orang lain.
  • Perbaikilah kesalahan suami dengan segala kemampuan dan kecintaan yang anda miliki, janganlah berusaha melukai perasaannya.
  • Janganlah memuji-muji laki-laki lain dihadapan suami kecuali sifat diniyah yang ada pada laki-laki tersebut.
  • Jangan engkau benarkan ucapan negatif dari orang lain tentang suamimu.
  • Upayakan untuk tampil di depan suamimu dengan perbuatan yang disenanginya dan ucapan yang disenanginya pula.
  • Berilah pengertian kepada suami anda agar dia menghormatimu dan saling menghormati dalam semua urusan.
  • Anda harus selalu merasa senang berkunjung kepada kedua orang tuanya.
  • Janganlah anda menampakkan kejemuan padanya, jika terjadi kekurangan materi Ingatlah bahwa apa yang ia berikan kepadamu sudah lebih dari cukup.
  • Biasakanlah anda tertawa bila ia tertawa, menangis dan bersedih jika ia bersedih. Karena bersatunya perasaan akan melahirkan perasaan cinta kasih.
  • Diam dan perhatikanlah jika ia berbicara.
  • Janganlah banyak mengingatkan bahwa anda pernah meminta sesuatu kepadanya. Bahkan jangan diingatkan kecuali jika anda tahu bahwa ia mudah untuk diingatkan.
  • Janganlah anda mengulangi kesalahan yang tidak disenangi oleh suami anda dan ia tidak suka melihatnya.
  • Jangan lupa bila anda melihat suami anda shalat sunnah di rumah, hendaknya anda berdiri dan ikut shalat dibelakangnya. Jika ia membaca, hendaknya anda duduk mendengarkannya.
  • Jangan berlebih-l;ebihan berbicara tentang angan-angan pribadi di depan suami, tetapi mintalah selalu agar ia menyebutkan keinginan pribadinya di depanmu.
  • Janganlah mendahulukan pendapatmu dari pendapatnya pada setiap masalah, baik yang kecil maupun yang besar. Hendaklah cintamu kepadanya mendorong anda mendahulukan pendapatnya
  • Janganlah anda mengerjakan shaum sunnah kecuali dengan izinnya, dan jangan keluar rumah kecuali dengan sepengetahuannya
  • Jagalah rahasia yang disampaikan kepadamu dan janganlah menyebarkannya sekalipun kepada kedua orang tuanya.
  • Hati-hati jangan sampai menyebut-nyebut bahwa anda lebih tinggi derajatnya dari derajat suami. Hal itu akan mengundang kebencian kepadamu.
  • Jika salah satu dari orang tuanya sakit atau kerabatnya, maka anda punya kewajiban untuk menjenguk bersamanya.
  • Sesuaikanlah peralatan rumah tangga anda dengan barang-barang yang disenangi suami anda.
  • Jangan sampai anda meninggalkan rumah meskipun sedang bertengkar dengannya.
  • Katakanlah kejemuan dan kebosananmu ketika ia sudah meninggalkan rumah.
  • Terimalah udzurnya ketika ia membatalkan janjinya untuk keluar bersamamu, karena mungkin ia terpaksa memenuhi panggilan orang yang datang kepadanya.
  • Hindari sifat cemburu, sesungguhnya cemburu adalah senjata penghancur.
  • Janganlah mengabaikan pemimpinmu (suami) dengan alasan bahwa ia telah menjadi suamimu.
  • Janganlah anda berbicara dengan sang suami, seakan-akan anda suci dan dia berdosa.
  • Jagalah perasaannya, jangan gembira ketika dia sedang sedih dan jangan menangis ketika dia gembira.
  • Perbanyaklah menyebut-nyebut keutamaan suami di hadapannya.
  • Perlihatkan kepada suamimu bahwa anda turut merasakan apa yng dirasakan sang suami tatkala ia tidak berhasil mencapai maksud dan tujuannya.
  • Perbaharuilah (tekad suami) ketika terjadi kegagalan.
  • Jauhilah sifat dusta karena hal itu kanmenyakitkannya.
  • Ingatkanlah selalu pada suamimu bahwa anda tidak tahu (bagaimana nasib anda) seandainya anda tidak dipersunting olehnya.
  • Ucapkanlah rasa syukur dan terima kasih pada waktu ia memberikan sesuatu kepadamu.

PULAU TIDUNG

Kamis, 14 Maret 2013

setelah penasaran sama Pulau Tidung , akhirnya bisa kesana dengan cara yg mendadak .
dan tidak terduga (aseeekk bahasanya) , begindang ceritanya .....

dikantor ada yang menang lomba cerdas cermat , nah pemenangnya entu dapet hadiah ke Tidung,
eeeeh tiba-tiba jadi kepengen ikut kesana, setelah nanya sama panitia penyelenggara soal paketan ketidung dan ternyata WAAAW mayan murah dah , 500rebu/2 orang . uhuuuy .
akhinya setelah berundingan sama yayang (ceeiiileeh) kita ikut ngintil kesono , perihatin banget liburan kali ini , cuma 2 hari , dan pas ditanggal Tua pula ahhaha ,irit mengirit dah liburannya eeennn akhirnya kita capcuuus ke tidung tanggal 23 nov 2012 ..

dimulai dengan penderitaan awal .. 
berangkat kita ke muara angke, tau ga muara angke dimana ? enooh noh di jakarta utara , pasar ikan nu becek tea, tah disitu tempatnya , busyyeeeng dah becek bangaaat, padahal kaga ujan :(
dilanjut dengan penderitaan ke2 ..
yuhuuuu menantang maut dengan naik perahu kayu ala kadarnya , yang diisi sama puluhan penumpang,
bener2 butuh pejuangan buat nyampe doang ke tidung , bikin dag dig dug ga karuan (harga emang ga ngebohongin) . nih potopoto nya pada saat naik kapal , tetep senyum walau hati dag dig dug seeerrr 

  (poto sama yayang hardin)

(poto berame-rame)

 and then seteah menahan rasa mual karena mabok laut kita akhirnya sampe juga di tidung .
uhuuuyyy , time to FUN !!!!
 sebelumnya kita ngaso2 dulu di Homestay, makan , bobo-boboan bentaran , pas di homestay ada kejadian menarik jeng jeeenggg "cerita si atun" haha, sebelumnya kita emang diperingatkan sama guide nya , ada cewek di pulau ini namanya atun , ciri2 suka bawa toples yg isinya uang receh dan agak agak gitu org nya, pas banget banget lagi pada ngaso dan ngomongin soal atun eeeh si atun nya dateng . huaaaaaaa langsung pada ngejerit masuk homestay .. tau aja dia kalo lagi diomongin . hahhaaa .
keteganganpun akhirnya berlalu sekitar 5 menit , karena atun yang tadinya ngejedog depan pintu , disuruh pergi sama tetangga yang orang asli tidung .. huhuhu kasian sih ..tapi yasudahlah kalo kita baikin juga nanti malah kita yg di obrak abrik sama dia .. lanjuuuuuuttttt ke snorkling (au dah bener kaga bahasanya)
beberapa deskripsi mengenai tidung 1. sampah 2. keruh 3. ya begitu dah enak gaenak diliat ...
 sampahnya sih berkurang pas mau masuk ke tengah laut , tapi keruhnya itu ya tetep .
sayang ya padahal sebenernya nih pulau bagus ,tapi karena kurang kesadaran dari masyarakat ya jadi begini dah , belum lagi ditambah dari buangan sampaj di jakarta kota yg larinya pada ke tidung ..   

cusss lah kita naik kapal kayu menuju tempat snorkling ..


*narsisssss dulu di kapal .. hahahahahaha
and then SNORKLING TIME .. yuhuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu



inilah dia keluarga UBUR-UBUR dari jaman sebelum Masehi , hahahahaa

setelah capek berenang-renang di lautan (gileee bahasanya) , kita menuju suatu pulau ,
pulau tak berpenghuni, isinya cuma pasir sama koral . look at this

melihat pemandangan nya yg lumayan bagus daripada pemandangan yg tadi2 , kita jadi berniat untuk jadi poto model dadakan , nih dia hasil jepret si mamang perahu .(model banget kesannya)





selesaiiiiii mejeng di pulau , berasa capek , pegel, ngantuk , gatel, akhirnya kita cusss balik ke homestay ..


berlanjut sore hari di tidung, mandi udah , makan udah , time to FUN again .
maen kartu begadang lah kita (si yayang mah bobo,emang kebo) . menggila besama , cekikikan ampe pagi di kampung orang , untung kaga diusir , hahahaha ...main kartu yang kalah coret bedak .
(maenan klasik tapi menarik) .. ini dia hasil coret2an kita semaleman di tidung .ngakak sampe teberak-berak kalo inget kejadian malem ini , hahahahahahaa ...

keesokan harinya ,, maen maen di pantai lagi sambil sepedahan , ini nih baru berasa refreshingnya ..


sesampainya dipantai , makan es kelapa muda , beuuuuh mantaaap cooy apalagi di dukung sama suasana
angin semeliwiiirrrrr ..

 setelah bercapek ria, kongkow ria, and ngitemin badan disana waktunya kita cuuusssss ,...
setelah itu go homestay and menantang maut lagi naek kapal buat balik ke jakarta ,
itu ceritaku apa ceritamu ??? hahahahaha ..

Bye Tidungs , muuuuuaaaaaacchhh





  
 

cerpen tentang seorang anak broken home

Rabu, 13 Maret 2013



(Ini cerita bukan derita .. cerita kebanyakan dari seorang broken home)

Dilahirkan sebagai anak yang terlahir dari sebuah keluarga yang sudah cukup broken sebelum dilahirkan, memang agak menyakitkan. Telah lahir seorang bayi perempuan yang dilahirkan dari sebuah perkawinan seorang duda dan seorang janda yang sebelumnya pernah juga memiliki anak. Senang seharusnya, namun ? ini adalah sebuah malapetaka, derita pertama diawal kelahiran ku.
Ya, aku dilahirkan dari benih seorang bapak yang menikahi ibuku kala dia sudah duda dan membawa 3 anak, dan ibuku seorang janda yg dinikahi bapakku dan membawa 2 anak.  Aku fikir kegagalan bapak dan ibuku di pernikahan pertama membuat mereka belajar bagaimana mencintai dan menghargai  satu sama lain. Namun, tak ada satupun di benak mereka terbesit rasa salig menghargai, tetap yang mereka jaga adalah ego mereka masing-masing, hingga aku bertanya kenapa orang yang sudah menikah dan mencintai bisa terpisah?  Dan pada saat itu akupun menemukan jawabannya, jawaban dimana keegoisanlah yang menjadi penyebabnya, bukan karena masalah materi, buat mereka materi mudah untuk dicari. Inilah awal penderitaanku.
Sejak kecil aku sudah terbiasa melihat orang membanting piring, mencaci maki, atau melempar apapun benda yang ada di depan mereka. Ya Ya Ya mencoba bersikap biasa karena memang harus terbiasa, pertengkaran ini ku anggap biasa, dan sebenarnya yang menjadi pemicunya juga hal yang lumrah, yang seharusnya bisa diatasi dengan hal yang biasa pula.
Disinilah awal penderitaanku, orang selalu bilang, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian, sampai sekarang hanya itu yang menjadi pegangan terkuatku. Masa kecilku bahagia, sungguh bahagia seharusnya, bahkan hampir mendekati kata sempurna masa kecilku, disaat anak-anak yang lain harus merengek untuk dibelikan  mainan, aku tidak perlu merengek seperti mereka, apa yang aku mau pasti aku dapat, dan aku menjadi anak yang manja, sampai menjadi anak yang tidak tahu situasi, yang membuatku tidak sempurna adalah keluargaku yang kacau balau, entah karena apa, pertengkaran pasti selalu ada, entah dari kakak2 tiriku atau dari sifat pencemburu dan kasar bapakku, atau keegoisan ibuku.
Dari sini aku belajar memang semua tidak ada yang sempurna, pertengkaran di keluargaku pun seperti makanan hidupku sehari-hari, sampai akhirnya aku mulai beranjak dewasa, mulai mengerti perasaan, mulai menjadi peduli akan keadaan. Disaat kepedulianku muncul saat itu juga semuanya hancur.
Hancur benar-benar hancur, apalagi yang lebih menyakitkan melihat orang tuaku bercerai ? bercerai mendekati usiaku yang ke 12 tahun, dimana seharusnya aku  lebih banyak diperhatikan oleh orang tuaku. Hanya perasaan sakit yang aku tau dan aku rasakan pada saat itu,
Sejak saat itulah penderitaan dan cobaan seolah-olah betah hidup mendampingiku. Menjadi anak broken home yang membuatku menjadi tak tau adat dan aturan, mulai dari pulang larut malam, bergaul dengan yang bukan sebaya, sehingga membuatku menjadi seorang anak yang dewasa sebelum waktunya.
Sejak perceraian itu, bapakku tak kunjung usaha untuk mendapatkanku agar mau tinggal bersamanya, sampai akhirnya ibuku memindahkan aku sekolah dan menitipkan aku kepada keluargaku yang lain dan ini sama sekali tidak membuatku menjadi anak yang tumbuh seperti apa yang diharapkan oleh orang tua. Pebangkang, inilah yang menjadi sifat utamaku sekarang, aku begini bukan tanpa alasan, karena memang aku punya sebab, hingga aku suka merasa kasihan pada anak yang tumbuh sepertiku namun dia masih memiliki keluarga yang utuh, dan aku anggap itu barulah yang dinamakan anak tidak tahu diri.
Waktu aku duduk dikelas 1 SMP aku dipindahkah sekolah oleh ibuku karena saat itu bapakku mau mengambil alih untuk mengasuhku. Tak salah memang niatan bapakku, karena bapakku tau bahwa ibuku sudah tak mementingkan aku lagi dan dia juga sudah berselingkuh sebelum  bercerai dengan bapakku. Akhirnya aku pun pindah sekolah dan ibuku menitipkan ku kepada saudaraku, tak tinggal menumpang saja, ibuku harus membayar saudaraku karena saudaraku memang penggila harta, aku hanya bisa mengusap dada kalu dia berbicara soal hartanya, keadaan tidak betah tinggal dirumah saudaraku membuat aku menjadi semakin menjadi-jadi. Pergi malam pulang subuh itu sudah ku anggap biasa, merokok dan minum-minuman sudah menjadi hobby baruku.
Tak sampai disini penderitaanku, setelah perceraian bapak dan ibuku syah dimata hukum, setahun kemudian ibuku pun menikah lagi tanpa berfikir panjang bagaimana perasaanku. Pernah aku bertanya kepada ibuku “ma, kalo nanti sudah cerai mama mau nikah lagi?” ibuku pun menjawab “engga, demi Allah tidak akan menikah lagi”, namun kenyataanya , sejak dari situ aku mulai membenci ibuku, benci sungguh2 benci, sampai aku malas untuk bertemu dengan dia. Aku selalu membangkangnya, tak mau mendengarkan nasihat dia lagi, melihatnyapun aku sudah malas dan muak !!
Sejak saat itu pula aku tumbuh menjadi anak yang posesif, aku juga tak mau seperti ini, karena ini menyiksaku dan menyiksa orang yang aku sayang juga, namun yang harus diketahui, keposesifanku ini karena aku trauma melihat perceraian, dan aku benci dengan orang yang mudah berselingkuh karena aku telah melihat itu dari ibuku.
Kembali kepada soal ayahku, tak berheti dia berusaha untuk mendapatkan aku, dalam sehari dia sering menelfonku, menanyakan kegiatanku, memperhatikan segala kebutuhanku, dan ibuku sangat hebat sekali, menelfonku sebulan sekalipun hampir tak pernah, ulang tahun ku saja dia tidak ingat.
Waktupun terus berjalan, aku sekarang duduk di bangku SMA, aku idamkan masa2 ini karena menurut orang masa-masa ini yang paling membahagiakan. Benarkan membahagiakan ? tidak untukku. 2008 masa kehancuran buatku, ayahku meninggal, aku hidup bersama ayah tiriku, kakak tiriku yang satu-satunya mengerti aku masuk penjara karena ulah bosnya, lengkap sudah, aku tidak punya siapa2 lagi. Sejak saat itu pula aku sadar bahwa ayah tiriku hanya memanfaatkan apa yang ada di ibuku, semua harta bendaku telah dia ambil, dan dia juga meninggalkan ibuku. Habis semua yang ada pada diriku, namun ini tak semakin menjatuhkan ku, aku malah semakin kuat dan bertekad aku harus bangkit dari tanganku sendiri.
Sempat juga aku berfikir bahwa hidup ini tak adil buatku, aku iri dengan teman2ku yang bahagia dan diperhatikan dengan orang tuanya, sejak SMA aku biasakan hidup sendiri, aku mulai mencari uang sendiri, dan membuat senang diriku sendiri, aku lupakan ibuku, karena aku ingin membalasnya saat dia dulu tak perhatikan aku. Aku tidak sedih melihatnya ditinggal oleh suami barunya, aku senang dan bahagia melihat dia diperlakukan seperti itu, aku ingin tahu apa yang aku rasakan, ditinggal dan dikecewakan.
Masa-masa SMA pun aku selesaikan, aku tak mau seperti teman-temanku yang selalu menjilat orangtuanya demi keinginannya, bahkan aku bertekad untuk mencari uang sendiri untuk biayakan hidupku, dan aku hanya mau berkuliah dengan uangku sendiri.
Ketegaranku semakin kuat untuk menjalani kehidupanku ditambah lagi aku sudah bertemu tambatan hatiku yang mau mengerti kekuranganku dan mengerti perihal keluargaku. Yang membuatku semakin kuat menjalani kehidupan ini.
Keadaanpun mulai merubahku, aku tak pernah tidak mendapat rangking disekolah, ketekunanku dalam menjalani kehidupan telah merubah cara berfikirku, dan sekarang akupun mulai meninggalkan kebiasaan buruk yang dulu menjadi bagian hidupku, entah apa yang membuatku berubah mungkin kedewasaan yang membawaku seperti ini.
Aku mulai serius dalam semua hal yang aku lakukan, seiring berjalannya waktupun aku mulai menyadari ibuku, dia sedang berada dalam kesendirian pula, kini hubunganku berubah menjadi lebih baik, walaupun terkadang aku masih merasa marah apabila mengingat teganya dia dulu padaku.
Semua ini aku jadikan pembelajaran hidup, susah dan senang sudah aku rasakan, ini membuatku menjadi mudah berfikir panjang, dulu aku senang karena orang tuaku, aku susahpun karena mereka, namun aku berjanji pada diriku sendiri, aku akan memulai semuanya dari nol, akan kubuat senang anak-anakku kelak, dan tak akan ada yang akan membuat mereka susah seperti aku.
Dan pesan untuk anda yang membaca ini, jadikan segala cobaan yang datang kepadamu sebagai pelajaran, bukan sebagai kesusahan.